Senin, 12 Maret 2012

JAM KERJA ORGAN TUBUH KITA

JAM KERJA ORGAN TUBUH KITA

Nah ternyata tubuh kita juga mempunyai jam kerja seperti kita di tempat kerjaan,... perhatikan...jangan meelanggar jam kerja Organ Tubuh kita,, kalau mau hidup sehat.....


LAMBUNG (Jam 07.00 – 09.00) – Jam piket organ lambung
Sedang kuat, sebaiknya makan pagi untuk proses pembentukan energi tubuh sepanjang hari. Minum jus atau ramuan sebaiknya sebelum sarapan pagi, perut masih kosong sehingga zat yang berguna segera terserap tubuh.

LIMPA (Jam 09.00 – 11.00) – Jam piket organ limpa
Kuat dalam mentransportasi cairan nutrisi untuk energi pertumbuhan. Bila pada jam-jam ini mengantuk, berarti fungsi limpa lemah. Kurangi konsumsi gula, lemak, minyak dan protein hewani.

JANTUNG (Jam 11.00 – 13.00) – Jam piket organ jantung
Kuat, harus istirahat, hindari panas dan olah fisik, ambisi dan emosi terutama pada penderita gangguan pembuluh darah.

HATI (Jam 13.00 – 15.00) – Jam piket organ hati
Lemah. Bila orang tidur, darah merah berkumpul dalam organ hati dan terjadi proses regenerasi sel-sel hati. Apabila fungsi hati kuat, maka tubuh, kuat untuk menangkal semua penyakit.

PARU-PARU (Jam 15.00 – 17.00) – Jam piket organ
Paru-paru lemah, diperlukan istirahat tidur untuk proses pembuangan racun dan proses pembentukan energi paru-paru.

GINJAL Jam (17.00 – 19.00) – Jam piket organ ginjal
Kuat, sebaiknya digunakan untuk belajar karena terjadi proses pembentukan sumsum tulang dan otak serta kecerdasan.

LAMBUNG Jam (19.00 – 21.00) – Jam piket organ lambung
Lemah, sebaiknya tidak mengkonsumsi makan yang sulit dicerna atau lama dicerna atau lebih baik sudah selesai makan.

LIMPA (Jam 21.00 – 23.00) – Jam piket organ limpa
Lemah, terjadi proses pembuangan racun dan proses regenerasi sel limpa. Sebaiknya istirahat sambil mendengarkan musik yang menenangkan jiwa untuk meningkatkan imunitas.

JANTUNG (Jam 23.00 – 01.00) – Jam piket organ jantung
Lemah. Sebaiknya sudah beristirahat tidur, apabila masih terus bekerja atau begadang dapat melemahkan fungsi jantung.

HATI (Jam 01.00 – 03.00) – Jam piket organ hati kuat
Terjadi proses pembuangan racun/limbah hasil metabolisme tubuh. Apabila ada gangguan fungsi hati tercermin pada kotoran dan gangguan mata. Apabila ada luka dalam akan terasa nyeri.

 
PARU-PARU (Jam 03.00 – 05.00) – Jam piket organ
Paru-paru kuat, terjadi proses pembuangan limbah/racun pada organ paru-paru, apabila terjadi batuk, bersin-bersin dan berkeringat, menandakan adanya gangguan fungsi paru-paru. Sebaiknya digunakan untuk olah nafas untuk mendapatkan energi paru yang sehat dan kuat.


USUS BESAR (Jam 05.00 – 07.00) – Jam piket organ usus
Kuat, sebaiknya biasakan BAB secara teratur.


Bergabunglah bersama kami, Dakwah dalam Farmasi Islam
sumber : http://golden-stone.blogspot.com/2011/05/jam-kerja-organ-tubuh-kita.html

Jumat, 02 Maret 2012

HILANGNYA NURANI.....

 Herba | Herba HPA | Harga | HPA | Download | Grapeseed Oil
Grapeseed Oil|KOPI RADIX|MINYAK JAWI|BUT-BUT|
GAMALIE|TERIPANG|GREENPALAPA|KLOROFIL|BIJI ANGGUR|MENGKUDU|
“Seorang Ayah Menggendong Mayat Anaknya Dari RSCM Ke Bogor Karena Tak Mampu Bayar Ambulan... !!” Ya baru tadi saya menerima update ini di akun facebook saya, saya juga seorang bapak dan rasanya dada ini terbakar sudah sampai sejauh inikah Indonesia yang katanya "Gemah Ripah Loh Jinawi Toto Tetrem Kerto Raharjo", sebuah negara agraris dan zamrud khatulistiwa. Negara yang katanya Agamis tapi harus beginikah nasibmu Pak Supriono.

Kisah Nyata ..!!! Terjadi Di Jakarta !!! “Seorang Ayah Menggendong Mayat Anaknya Dari RSCM Ke Bogor Karena Tak Mampu Bayar Ambulan !!.

"Saya tidak terlalu gusar untuk hal ini, karena saya pribadi punya pengalaman pahit ketika anak saya baru berumur 2 bulan karena pencernaanya tidak bisa menerima susu yang berprotein hewani, hingga akhirnya muntah darah dan buang air besar juga darah. Buru buru saya bawa kerumah sakit dan tanpa pikir panjang segera ke UGD. Tapi apa lacur pas daftar di minta DP 2juta, saya ga pegang sepeserpun, yang penting anak saya di tolong dulu. Tapi apa yang saya terima.... Saya tetap harus bayar DP 2jt baru anak saya bisa di tangani. Akhirnya saya keluar lagi bersama istri dan anak saya, saya cari pinjaman uang istri gendong anak saya. Allahualam bisawab, dan ini terulang oleh Pak Supriono, astagfirulloh..."

Penumpang Kereta Rel Listrik (KRL) jurusan Jakarta – Bogor pun geger minggu (5/6).
Sebab, mereka tahu bahwa seorang pemulung bernama Supriono (38 thn) tengah menggendong mayat anak, Khaerunisa (3 thn).”

“Supriono akan memakamkan si kecil di kampung Kramat, Bogor dengan menggunakan jasa (KRL). Tapi di stasiun tebet, Supriono dipaksa turun dari kereta, lantas dibawa ke kantor polisi karena dicurigai si anak adalah korban kejahatan.

Tapi di kantor polisi, Supriono mengatakan si anak tewas karena penyakit muntaber.
Polisi belum langsung percaya dan memaksa Supriono membawa jenazah itu ke RSCM untuk diautopsi.”

“Di RSCM, Supriono menjelaskan bahwa khaerunisa sudah empat hari terserang muntaber.
Dia sudah membawa khaerunisa untuk berobat ke puskesmas kecamatan Setiabudi.
“Saya hanya sekali bawa khaerunisa ke puskesmas, saya tidak punya uang untuk membawanya lagi ke puskesmas, meski biaya hanya Rp 4.000,- saya hanya pemulung kardus, gelas dan botol plastik yang penghasilannya hanya Rp 10.000,- per hari..” Ujar bapak 2 anak yang mengaku tinggal di kolong perlintasan rel KA di Cikini itu.

Supriono hanya bisa berharap Khaerunisa sembuh dengan sendirinya. Selama sakit khaerunisa terkadang masih mengikuti ayah dan kakaknya, Muriski Saleh (6 thn), untuk memulung kardus di Manggarai hingga Salemba, meski hanya terbaring digerobak ayahnya.”

“Karena tidak kuasa melawan penyakitnya, akhirnya Khaerunisa menghembuskan nafas terakhirnya pada minggu (5/6) pukul 07.00. Khaerunisa meninggal di depan Sang Ayah, dengan terbaring di dalam gerobak yang kotor itu, di sela-sela kardus yang bau. Tak ada siapa-siapa, kecuali sang bapak dan kakaknya.
Supriono dan muriski termangu.

Uang di saku tinggal Rp 6.000,- tak mungkin cukup beli kain kafan untuk membungkus mayat si kecil dengan layak, apalagi sampai harus menyewa ambulans. Khaerunisa masih terbaring di gerobak. Supriono mengajak Musriki berjalan mendorong gerobak berisikan mayat itu dari Manggarai hingga ke stasiun tebet, Supriono berniat menguburkan anaknya di kampong pemulung di kramat, Bogor. Ia berharap di sana mendapatkan bantuan dari sesama pemulung.“

“Pukul 10.00 yang mulai terik, gerobak mayat itu tiba di stasiun tebet.

Yang tersisa hanya-lah sarung kucel yang kemudian dipakai membungkus jenazah si kecil. Kepala mayat anak yang tercinta nya itu dibiarkan terbuka, biar orang tak tahu kalau Khaerunisa sudah menghadap sang Khalik.
Dengan menggandeng si sulung yang berusia 6 thn, Supriono menggendong Khaerunisa menuju stasiun. Ketika (KRL) jurusan bogor datang, tiba-tiba seorang pedagang menghampiri Supriono dan menanyakan anaknya. Lalu dijelaskan oleh Supriono bahwa anaknya telah meninggal dan akan dibawa ke Bogor spontan penumpang (KRL) yang mendengar penjelasan Supriono langsung berkerumun dan Supriono langsung dibawa ke kantor polisi Tebet. Polisi menyuruh agar Supriono membawa anaknya ke RSCM dengan menumpang ambulans hitam.”

“Supriono ngotot meminta agar mayat anaknya bisa segera dimakamkan.
Tapi dia hanya bisa tersandar di tembok ketika menantikan surat permintaan pulang dari RSCM.
Sambil memandangi mayat Khaerunisa yang terbujur kaku.
Hingga saat itu Muriski sang kakak yang belum mengerti kalau adiknya telah meninggal masih terus bermain sambil sesekali memegang tubuh adiknya.

Pukul 16.00, akhirnya petugas RSCM mengeluarkan surat tersebut, lagi-lagi karena tidak punya uang untuk menyewa ambulans, Supriono harus berjalan kaki menggendong mayat Khaerunisa dengan kain sarung sambil menggandeng tangan Muriski. Beberapa warga yang iba memberikan uang sekadarnya untuk ongkos perjalanan ke Bogor.”

Para pedagang di RSCM juga memberikan air minum kemasan untuk bekal Supriono dan Muriski di perjalanan.”

“Psikolog Sartono Mukadis menangis mendengar cerita ini dan mengaku benar-benar terpukul dengan peristiwa yang sangat tragis tersebut, karena masyarakat dan aparat pemerintah saat ini sudah tidak lagi perduli terhadap sesama.

“Peristiwa itu adalah dosa, masyarakat yang seharusnya kita bertanggung jawab untuk mengurus jenazah Khaerunisa. Jangan bilang keluarga Supriono tidak memiliki KTP atau KK atau bahkan tempat tinggal dan alamat tetap. Ini merupakan tamparan untuk bangsa Indonesia,” Ujarnya...

“Astaghfirullah,,, dimana Hati dan Nurani Manusia,,,???”

“Silahkan share dan sebarkan kisah ini, dan saya tunggu opini Anda.
Agar pemerintah mengetahui Nasib Rakyat yang tidak mampu,,!”

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Best Buy Coupons | Re-Editing by Bayu Radix Sukses| Re-Design by pkspiyungan